Motif Bambu Cendani

Bambu cendani memiliki berbagai macam motif, diantaranya yang paling umum dan paling banyak di jumpai ada motif bulat, kotak, mbalung, landep, sisik naga dan kombinasi. Saya sendiri juga masih penasaran siapa sih yang pertama kali memakai istilah tersebut. Tapi itu bukan jadi masalah kita ngikut aja apa yang sudah ada selama tidak melanggar UUD 45, hehehe... Disini saya akan mengulas dan memberikan contoh foto dari motif-motif tersebut, tentunya berdasar pengetahuan yang saya miliki dan dari sumber sharing di grup mancing.

  1. Bambu Motif Bulat : Bambu ini memiliki bentuk motif/pegangan (nanti saya sebut "grip") bulat seperti buah apel yang di tumpuk. Walapun bukan bulat yang sebenarnya ya, agar mudah dalam klasifikasi saja. Banyak pemancing menyukai grip bulat karena enak dipegang, bahkan ada yang bilang kalau pegangannya empuk walaupun sebenarnya bambu tersebut keras ya apalagi kalau digigit 😆 jadi jangan coba-coba. Bambu motif bulat mayoritas memiliki ujung atau tempat menyambung grafit (nanti saya sebut "stang") 3/4, yaitu antara bentuk stang gepeng dan bundar. Tapi ada juga bambu motif ini yang memiliki bentuk stang gepeng tetapi sangat langka. 


  2. Bambu Motif Kotak : Jangan membayangkan kalau bambu ini akan seperti kaki meja kursi apalagi seperti kotak amal ya 😎 karena ini cuma istilah saja dan karena bentuk grip bambu yang memamg mendekati bentuk kotak. Bambu kotak ini paling banyak disukai oleh para pemancing senior, bahasa kerennya idola para pemancing yang sudah makan banyak jam dinding, eh jam terbang. Kenapa mereka lebih menyukai motif kotak? katanya sih bambu ini ketika dipakai untuk strike lebih nyaman dan enak karena semua bambu grip kotak memiliki stang gepeng dan daging yang tebal jadi bisa mengimbangi ayunan dari ujung/grafit yang dipasang. Kalau dilihat dari bentuk memang terlihat lebih kuat dan sangar bambu kotak ini. Bambu motif kotak lebih susah didapat apalagi yang masuk kategori bambu super. 


  3. Bambu Motif Mbalung : Kenapa disebut mbalung saya sendiri juga bingung, katanya sih karena bambu ini seperti balung/tulang. Bambu ini saya rasa memiliki kekuatan yang lebih dibanding dengan bambu motif lain asalkan bambunya sudah tua. Saya bahkan pernah punya joran dengan bambu mbalung dan memang bambunya lebih kuat bisa dipakai untuk mancing ugal-ugalan karena dagingnya tebal jadi lebih kuat dibanding dengan bambu motif lain. Menurut saya kekurangan bambu mbalung yaitu licin di grip jadi ketika buat strike ikan yang besar jari kita sering kesusahan ketika menahan senar (saya pakai joran besutan, lain cerita kalau memakai joran dengan reel). Bambu mbalung juga susah didapat apalagi dengan kategori super karena kebanyakan bambu mbalung gripnya tidak rapi. 

  4. Bambu Motif Landep : Bambu motif ini termasuk menjadi kesukaan saya, karena menurut saya motifnya bisa dibilang unik. Padahal bambu motif landep (tajam) sangan tidak enak ketika dipegang apalagi ketika dipakai untuk strike ikan, bambu motif ini berpotensi akan membuat senar keriting di bagian pegangan tangan karena senar yang bergesekan dengan grip landep akan membuat senar keriting. Kekurangan bambu motif ini adalah ketika kita proses menjadi coklat (nanti akan saya bahas tersendiri "cara proses bambu cendani") pasti di sepanjang bagian ranting akan kisut/susut walaupun bambunya sudah tua, saya sendiri juga masih heran kenapa bisa seperti itu. Mungkin hanya Tuhan yang tau 😊. 

  5. Bambu Motif Sisik Naga :  Dari namanya terdengar memedenkan ya bray... tapi kalian jangan membayangkan ular yang di film Dragon Ball apalagi Naga Bonar ya karena bukan seperti itu bambunya. Diberi nama sisik naga mungkin dikarenakan motifnya yang seperti ular, entah siapa yang pertama kali memberikan nama tersebut inyong (saya) juga kagak ngerti. Motif sisik naga banyak digemari oleh para pemancing dari daerah Jababeka dan luar jawa. Untuk wilayah jawa sendiri kurang suka memakai bambu motif sisik naga karena kalau dipakai untuk joran besutan bambu tersebut sangat licin jadi susah untuk nahan senar ketika strike ikan. Sedangkan pemancing dari luar jawa karena mereka mayoritas menggunakan reel jadi tidak ada kendala ketika strike. Saya sendiri suka bambu sisik naga apalagi kalau bentuk ruasnya yang meliuk-liuk seperti ular, pernah juga rakit joran dengan bambu sisik naga tapi saya jual lagi karena licin tadi bray. Untuk sekedar koleksi saya masih menyimpan beberapa karena sisik naga yang menurut saya bagus juga susah di dapat. Bambu sisik naga asalkan bambunya tua pasti kuat dan kaku dan cocok untuk dijadikan joran dengan target babon atau indukan. Kekurangan bambu sisik naga yaitu kebanyakan memiliki lobang bawaan dari alamnya, dan biasanya dari lobang ke bawah bambu tersebut akan kisut ketika kita proses sebelum dirakit menjadi joran, tapi tidak semuanya ya ada juga yang tidak kisut. Kebanyakan stang bambu sisik naga berbentuk bundar tapi ada juga yang gepeng dan itu sangat sedikit.

        
  6. Bambu Motif Kombinasi : Bambu dengan motif kombinasi entah kenapa kurang diminati oleh para pemancing, padahal terlihat bagus kalau menurut saya. Motif kombinasi pun jarang ditemukan karena biasanya dalam satu lahan terdapat 1 atau 2 motif tetapi beda pohon. Kebanyakan motif sisik naga paling mendominasi dalam percampuran tersebut. Apa dahulu waktu Dragon Ball jatuh dari langit ada yang menimpa pohon bambu sehingga menghasilkan persilangan ya, memedenkan.. 😱.


Itu tadi mengenai berbagai macam motif bambu cendani, sebenarnya masih banyak lagi istilah yang dipakai oleh beberapa orang tetapi saya hanya dapat memberikan gambaran 6 motif dari bambu cendani yang paling umum.
Kalau ada kesalahan mohon dimaklumi karena saya newbie bangkotan dan masih banyak sekali para ahli yang lebih paham betul masalah bambu cendani. Untuk menentukan motif mana yang lebih anda sukai itu kembali ke selera ya, saya tidak bisa menentukan motif A lebih bagus cuma bisa memberikan gambaran sebisa saya.

Sekian. Wassalamu'alaikum W.W.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bambu Cendani

Kategori Atau Grade Bambu Cendani Untuk Joran